Benarkah Masturbasi Bikin Lutut Kopong? |
Masturbasi masih saja tabu untuk diperbincangkan di tengah masyarakat. Akhirnya, begitu banyak kesalahpahaman dan mitos masturbasi yang beredar tanpa tahu kebenarannya. Padahal jika dilihat dari kacamata medis, masturbasi itu sebenarnya menyehatkan. Masturbasi bisa bantu pria menurunkan risiko kanker prostat dan meredakan nyeri PMS pada wanita. Baca terus untuk mengetahui mana yang fakta dan yang cuma mitos tentang masturbasi.
Berbagai mitos tentang masturbasi yang salah besar
Berbagai mitos tentang masturbasi yang salah besar
1. Masturbasi bikin mata buta
Tidak benar. Tidak ada dasar ilmiah atau medis kuat untuk mendukung mitos tentang masturbasi menyebabkan kebutaan.
“Kenyataannya ada begitu banyak orang dari berbagai rentang usia dan belahan dunia yang masturbasi. Namun, tidak pernah ada kasus kebutaan, cacat fisik, masalah mental, atau masalah kesehatan yang berisiko besar yang diakibatkan masturbasi,” ungkap dr. Michael Ashworth, Ph.D, dilansir dari Psych Central.
2. Masturbasi bikin lutut “kopong”
Tidak benar. Masturbasi kadang memang membuat Anda merasa lelah, tapi segala keluhan yang Anda miliki soal lutut kopong yang berderik atau terasa nyeri bukan disebabkan dari masturbasi.
Lutut yang berbunyi “krek!” ketika Anda menggerakkannya berasal dari penumpukan gelembung gas dalam ruang kosong di sekitar persendian lutut yang seharusnya hanya berisi cairan pelumas (sinovial).
Saat meregangkan lutut dengan gerakan cepat dan menghentak, ruang dalam sendi tersebut akan meluas sehingga tekanan dalam sendi akan menurun. Kondisi ini lalu mendorong “pecahnya” gelembung gas yang kemudian menghasilkan bunyi.
Ini wajar terjadi pada semua orang sesekali.
3. Masturbasi bikin rambut rontok, jerawatan, tumbuh rambut di telapak tangan
Ini wajar terjadi pada semua orang sesekali.
3. Masturbasi bikin rambut rontok, jerawatan, tumbuh rambut di telapak tangan
Tidak benar. Tidak ada dasar ilmiah atau medis kuat untuk mendukung semua mitos masturbasi ini. Teorinya, sering masturbasi dalam jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan hormon androgen di luar batas yang dapat memicu panen jerawat hormon dan rambut rontok. Namun, sebagian besar dokter menganggap hubungan ini terlalu dipaksakan.
Kelebihan produksi hormon seks dicurigai dapat menyebabkan kemungkinan efek samping lain, seperti kelelahan, kehilangan memori, penglihatan kabur, kebocoran air mani, dan nyeri selangkangan.
Akan tetapi untuk bisa mencapai semua efek samping negatif ini, Anda harus bermasturbasi secara gila-gilaan yaitu masturbasi lebih dari 3 kali sehari, harus setiap hari, dan terus dilakukan selama beberapa tahun nonstop. Tentu hal ini sangat mustahil.
4. Masturbasi membuat sulit ereksi
Tidak benar. “Sering masturbasi kenyataannya memang lambat laun bisa membuat kulit penis jadi kurang sensitif terhadap rangsangan,” kata Susan Kellog-Spadt, PhD, direktur pengobatan seksual wanita di Center for Pelvic Medicine, Pennsylvania, dilansir dari Everyday Health.
Besar kemungkinan Anda cenderung jadi ‘mati rasa’ dengan sensasi yang itu-itu saja, sehingga merasa sulit untuk mencapai orgasme ketika berhubungan seks dengan pasangan. Namun, disfungsi ereksi alias impotensi bukan akibat langsung dari masturbasi.
5. Masturbasi bisa mencederai alat kelamin
Tidak benar. Kecil peluangnya alat kelamin Anda akan rusak total akibat masturbasi, baik dengan tangan atau mainan seks. Yang paling mungkin terjadi adalah kulit lecet teriritasi akibat gesekan yang terlalu kuat, tapi efek samping ini tidak berbahaya dan sangat mudah untuk diatasi.
Di sisi lain, masturbasi bisa saja menyebabkan Anda cedera jika cara melakukannya sembarangan. Misalnya dengan pakai alat bantu atau mainan seks yang tidak sepatutnya, seperti masturbasi pakai timun atau botol bir. Penis yang ereksi bisa tersangkut di dalam “lubang vagina” buatan tersebut dan menyebabkan mati gancet. Sebaliknya, barang-barang yang dipakai untuk penetrasi saat wanita masturbasi juga bisa terisap dan terjebak dalam vagina.
6. Masturbasi membunuh dorongan seks
Tidak benar. Seks solo bisa membantu Anda menjelajahi apa yang Anda suka dan tidak dalam hal rangsangan seksual. Maka ketika masturbasi, Anda bisa benar-benar terangsang sampai akhirnya orgasme.
Bagi orang-orang di luar sana, kenikmatan tersebut bisa membuat ketagihan dan akhirnya tubuh jadi “kebal” terhadap rangsangan seks dalam bentuk lainnya. Misalnya ketika seks dengan pasangan.
Namun, masturbasi tidak akan sampai membunuh gairah seks Anda. Sering masturbasi tidak akan menghabiskan “kuota” orgasme Anda seumur hidup. Manusia tidak dilahirkan dengan jumlah orgasme yang dibatasi.
Seks solo ini justru membuka kesempatan yang baik bagi Anda berkomunikasi dengan pasangan untuk menciptakan sesi bercinta yang lebih menggairahkan.
7. Mastubasi tak ada gunanya
Tidak benar. Kenyataannya, dokter mengatakan masturbasi memiliki beragam manfaat medis. Orgasme yang sering dicapai sebagai hasil dari seks, sendiri atau bersama pasangan, melepaskan endorfin ke dalam tubuh.
Hormon endorfin dapat membantu menghilangkan stres, membantu Anda tidur lebih nyenyak, meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi, meningkatkan metabolisme tubuh, dan meredakan nyeri, seperti dilaporkan oleh Medical Daily.
DAFTAR SITUS JUDI POKER | JUDI BOLA | JUDI POKER | AGEN POKER ONLINE | BANDAR POKER ONLINE | REVIEW JUDI ONLINE | AGEN SBOBET | AGEN MAXBET | BANDAR BOLA ONLINE | JUDI BOLA ONLINE | INFO JUDI ONLINE | INFORMASI JUDI | BERITA BOLA | JADWAL PERTANDINGAN BOLA | TARUHAN ONLINE
Demikianlah Artikel Benarkah Masturbasi Bikin Lutut Kopong?
Sekian Benarkah Masturbasi Bikin Lutut Kopong?, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Benarkah Masturbasi Bikin Lutut Kopong? dan artikel ini url permalinknya adalah https://onlineberita24.blogspot.com/2019/01/benarkah-masturbasi-bikin-lutut-kopong.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.