Pemborosan Maskapai Diminta YLKI Tak Dibebankan Untuk Konsumen |
Pemborosan Maskapai Diminta YLKI Tak Dibebankan Untuk Konsumen kabar47 – Pihak dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melihat bahwa inefisiensi biaya operasional maskapai semestinya tidak berdampak oleh tarif pesawat terbang untuk konsumen. Karena tata kelola perusahaan yang buruk merupakan kesalahan manajemen, dan semestinya menjadi tanggung jawab dari maskapai seutuhnya.
Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian YLKI memberi contoh bahwa biaya sewa pesawat (leasing) yang dilakukan maskapai. Ia mengatakan bahwa ada satu maskapai yang mempunyai biaya leasing 20 persen lebih mahal daripada maskapai lainnya. Hal ini terungkap ketika ia bertemu Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) beberapa waktu lalu karena tarif tiket pesawat terbang.
Menurutnya ini merupakan kesalahan masa lalu pada manajemen maskapai, membuat inefisiensi ini mestinya tidak dibebankan ke konsumen. Memang ini seharusnya dikeluarkan dari komponen tarif tiket pesawat. Ia melanjutkan, mahalnya tarif pesawat pastinya dapat menjadi disinsentif untuk konsumen. Hasilnya, makin sedikit masyarakat yang akan menggunakan jasa transportasi penerbangan. Apalagi, hal ini telah terbukti beberapa waktu yang lalu.
Tulus memberi contoh kasus di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, yang mana sekitar 433 penerbangan dibatalkan sebab jumlah penumpang turun drastis karena harga tiket pesawat semakin menukik. Hal ini dapat menjadi bumerang untuk maskapai dan pemerintah. Pertama, ratusan penerbangan dibatalkan sebab sepi penumpang. Selain itu, kunjungan ke sejumlah tujuan wisata menjadi turun. Memang mesti ada tindakan pemerintah atas hal ini.
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menyatakan biaya leasing pesawat merupakan komponen penting di dalam biaya operasional dimana porsi rata-rata 25 persen sampai 30 persen dari total biaya. Sementara komponen terbesar biaya operasional maskapai adalah avtur dimana rata-rata 35 persen sampai 45 persen dari total beban operasional.
Belum lagi beban maskapai semakin berat usai semua komponen biaya dibayar dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS). Akan tetapi penerimaan masih didapat dalam bentuk rupiah. Industri airline kini dalam keadaan tidak mudah, cukup banyak airline di dunia yang gulung tikar. Dan memang karakter dari industri airline yakni capital intensive, orangnya memang banyak namun cost dalam dolar Amerika.
Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian YLKI memberi contoh bahwa biaya sewa pesawat (leasing) yang dilakukan maskapai. Ia mengatakan bahwa ada satu maskapai yang mempunyai biaya leasing 20 persen lebih mahal daripada maskapai lainnya. Hal ini terungkap ketika ia bertemu Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) beberapa waktu lalu karena tarif tiket pesawat terbang.
Menurutnya ini merupakan kesalahan masa lalu pada manajemen maskapai, membuat inefisiensi ini mestinya tidak dibebankan ke konsumen. Memang ini seharusnya dikeluarkan dari komponen tarif tiket pesawat. Ia melanjutkan, mahalnya tarif pesawat pastinya dapat menjadi disinsentif untuk konsumen. Hasilnya, makin sedikit masyarakat yang akan menggunakan jasa transportasi penerbangan. Apalagi, hal ini telah terbukti beberapa waktu yang lalu.
Tulus memberi contoh kasus di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, yang mana sekitar 433 penerbangan dibatalkan sebab jumlah penumpang turun drastis karena harga tiket pesawat semakin menukik. Hal ini dapat menjadi bumerang untuk maskapai dan pemerintah. Pertama, ratusan penerbangan dibatalkan sebab sepi penumpang. Selain itu, kunjungan ke sejumlah tujuan wisata menjadi turun. Memang mesti ada tindakan pemerintah atas hal ini.
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menyatakan biaya leasing pesawat merupakan komponen penting di dalam biaya operasional dimana porsi rata-rata 25 persen sampai 30 persen dari total biaya. Sementara komponen terbesar biaya operasional maskapai adalah avtur dimana rata-rata 35 persen sampai 45 persen dari total beban operasional.
Belum lagi beban maskapai semakin berat usai semua komponen biaya dibayar dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS). Akan tetapi penerimaan masih didapat dalam bentuk rupiah. Industri airline kini dalam keadaan tidak mudah, cukup banyak airline di dunia yang gulung tikar. Dan memang karakter dari industri airline yakni capital intensive, orangnya memang banyak namun cost dalam dolar Amerika.
DAFTAR SITUS JUDI POKER | JUDI BOLA | JUDI POKER | AGEN POKER ONLINE | BANDAR POKER ONLINE | REVIEW JUDI ONLINE | AGEN SBOBET | AGEN MAXBET | BANDAR BOLA ONLINE | JUDI BOLA ONLINE | INFO JUDI ONLINE | INFORMASI JUDI | BERITA BOLA | JADWAL PERTANDINGAN BOLA | TARUHAN ONLINE
Demikianlah Artikel Pemborosan Maskapai Diminta YLKI Tak Dibebankan Untuk Konsumen
Sekian Pemborosan Maskapai Diminta YLKI Tak Dibebankan Untuk Konsumen, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Pemborosan Maskapai Diminta YLKI Tak Dibebankan Untuk Konsumen dan artikel ini url permalinknya adalah https://onlineberita24.blogspot.com/2019/01/pemborosan-maskapai-diminta-ylki-tak.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.