Temaram Kenangan Perjuangan di Kamar Diponegoro |
Nuansa temaram dan sunyi perlahan merayap saat memasuki Kamar Diponegoro. Berbagai perabot antik, kursi duduk, meja kayu berwarna cokelat tua nyaris hitam terdiam sunyi di salah satu sudut kamar.
Di kamar bersejarah ini, Pangeran Diponegoro selama 26 hari saat ditahan di Balai Kota Batavia.
Di atasnya secarik kertas bertuliskan surat yang ditulis oleh Pangeran Diponegoro kepada keluarga dekatnya. Kala itu dia menulis dua buah surat sambil mengunyah siri dan minum jamu untuk mengobati malaria yang dideritanya.
Bukan cuma artefak, replika tempat tidur, namun lukisan wajah sang Pangeran bersorban karya Hakim Batavia, Adrianus Johannes Bik, lengkap dengan foto-foto menjadi saksi bisu perjuangan Diponogoro saat merebut kemerdekaan Indonesia.
Ini bukan satu-satunya Kamar Diponegoro yang ada di Indonesia. Ada empat Kamar Diponegoro di Indonesia yaitu Jakarta (Museum Sejarah), Magelang, Yogyakarta, dan Makasar (Benteng Rotterdam).
Kamar Diponegoro Jakarta diresmikan Museum Sejarah Jakarta di Kota Tua pada Senin (1/4) oleh Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies berharap dengan diresmikannya kamar Diponegoro ini agar para pengunjung mengetahui perjuangan pangeran Diponegoro kala itu. "Untuk banyak mengetahui perjuangan pangeran Diponegoro yang kita tahu merupakan salah satu hulu terpenting yang muaranya adalah kemerdekaan Indonesia," kata Anies.
Di dalam replika kamar Diponegoro, para pengunjung bisa melihat beragam aktivitas yang dilakukan Diponegoro selama masa penahanan singkatnya. Aziz, salah satu pengunjung mengaku takjub dengan foto dan gambar-gambar yang dipajang di dalam Kamar Diponegoro.
Agak kaget gambar-gambarnya zaman dahulu terlihat perjuangan Diponegoro pada saat ditahan," kata pria berumur 24 tahun.
Aziz juga menambahkan bahwa dengan adanya kamar Diponegoro ini membuat generasi muda lebih sadar dan paham mengetahui sejarah Diponegoro pada saat sedang dibui kala itu. "Baik sih untuk pelajaran-pelajaran masa lampau apalagi generasi muda agar lebih tahu mengenai sejarah," imbuh Aziz.
Pengunjung lainnya, Siti Nurlina menyempatkan berkunjung ke kamar Diponegoro hari ini bersama anak dan adiknya.
Siti ingin mengenalkan kepada anaknya mengenai sejarah Diponegoro. Ia mengatakan bahwa anak zaman sekarang tidak mengenal sejarah. "Anak sekarang tidak tahu bagaimana para pejuang berjuang di dalam peperangan waktu itu," kata Siti.
Menurut saya dengan adanya kamar Diponegoro ini bagus sekali ini juga saatnya ini SMP lagi libur seharusnya para guru mengajak anak murid untuk datang ke museum-museum agar lebih mengenal sejarah yang ada di Indonesia," jelas Siti.
Namun Siti tak memungkiri, ada aura yang berbeda ketika masuk ke dalam ruangan tersebut. Lantunan Al-Fatihah pun mengalir perlahan dari bibirnya sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk Diponegoro.
Di kamar bersejarah ini, Pangeran Diponegoro selama 26 hari saat ditahan di Balai Kota Batavia.
Di atasnya secarik kertas bertuliskan surat yang ditulis oleh Pangeran Diponegoro kepada keluarga dekatnya. Kala itu dia menulis dua buah surat sambil mengunyah siri dan minum jamu untuk mengobati malaria yang dideritanya.
Bukan cuma artefak, replika tempat tidur, namun lukisan wajah sang Pangeran bersorban karya Hakim Batavia, Adrianus Johannes Bik, lengkap dengan foto-foto menjadi saksi bisu perjuangan Diponogoro saat merebut kemerdekaan Indonesia.
Ini bukan satu-satunya Kamar Diponegoro yang ada di Indonesia. Ada empat Kamar Diponegoro di Indonesia yaitu Jakarta (Museum Sejarah), Magelang, Yogyakarta, dan Makasar (Benteng Rotterdam).
Kamar Diponegoro Jakarta diresmikan Museum Sejarah Jakarta di Kota Tua pada Senin (1/4) oleh Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies berharap dengan diresmikannya kamar Diponegoro ini agar para pengunjung mengetahui perjuangan pangeran Diponegoro kala itu. "Untuk banyak mengetahui perjuangan pangeran Diponegoro yang kita tahu merupakan salah satu hulu terpenting yang muaranya adalah kemerdekaan Indonesia," kata Anies.
Di dalam replika kamar Diponegoro, para pengunjung bisa melihat beragam aktivitas yang dilakukan Diponegoro selama masa penahanan singkatnya. Aziz, salah satu pengunjung mengaku takjub dengan foto dan gambar-gambar yang dipajang di dalam Kamar Diponegoro.
Agak kaget gambar-gambarnya zaman dahulu terlihat perjuangan Diponegoro pada saat ditahan," kata pria berumur 24 tahun.
Aziz juga menambahkan bahwa dengan adanya kamar Diponegoro ini membuat generasi muda lebih sadar dan paham mengetahui sejarah Diponegoro pada saat sedang dibui kala itu. "Baik sih untuk pelajaran-pelajaran masa lampau apalagi generasi muda agar lebih tahu mengenai sejarah," imbuh Aziz.
Pengunjung lainnya, Siti Nurlina menyempatkan berkunjung ke kamar Diponegoro hari ini bersama anak dan adiknya.
Siti ingin mengenalkan kepada anaknya mengenai sejarah Diponegoro. Ia mengatakan bahwa anak zaman sekarang tidak mengenal sejarah. "Anak sekarang tidak tahu bagaimana para pejuang berjuang di dalam peperangan waktu itu," kata Siti.
Menurut saya dengan adanya kamar Diponegoro ini bagus sekali ini juga saatnya ini SMP lagi libur seharusnya para guru mengajak anak murid untuk datang ke museum-museum agar lebih mengenal sejarah yang ada di Indonesia," jelas Siti.
Namun Siti tak memungkiri, ada aura yang berbeda ketika masuk ke dalam ruangan tersebut. Lantunan Al-Fatihah pun mengalir perlahan dari bibirnya sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk Diponegoro.
Demikianlah Artikel Temaram Kenangan Perjuangan di Kamar Diponegoro
Sekian Temaram Kenangan Perjuangan di Kamar Diponegoro, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Temaram Kenangan Perjuangan di Kamar Diponegoro dan artikel ini url permalinknya adalah https://onlineberita24.blogspot.com/2019/04/temaram-kenangan-perjuangan-di-kamar.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.