Jantung Bisa Berhenti Tanpa Adanya Penyakit Jantung
Situasi henti jantung merupakan sebuah situasi sulit yang menjadi mimpi buruk bagi semua orang. Lebih berbahayanya lagi, hal ini dapat terjadi malah tanpa riwayat penyakit jantung.
Dokter ahli jantung dan pembuluh darah Ivan Noersyid menyajikan, henti jantung tak senantiasa disebabkan karena adanya riwayat penyakit jantung. Pasien henti jantung dapat disebabkan oleh beraneka faktor.
Beberapa faktor henti jantung, seperti diare yang berimbas pada kekurangan cairan berlebih dan tension pneumothoraxm situasi saat udara yang terkumpul pada rongga pleura (lapisan tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada) tak dapat keluar, namun udara dari dinding dada dan paru-paru terus masuk ke rongga tersebut. Situasi tersebut akan menekan bukan cuma paru-paru, namun juga jantung.
Umpamanya, jika pembuluh darah kekurangan cairan, karenanya pembuluh darah akan kekurangan oksigen, sehingga tak dapat bekerja secara optimal, terang Ivan.
Seandainya pasien ditemukan riwayat penyakit yang menyebabkan henti jantung, karenanya pasien tersebut akan dikasih treatment atau pengobatan utama yang berbeda, bertumpu pada riwayat penyakitnya.
Riwayat Serangan Jantung
Seandainya pasien henti jantung punya Riwayat serangan jantung, karenanya masih dapat dibantu via kateterisasi jantung. Seandainya pasien mengalami kekurangan cairan, karenanya pasien akan dikasih cairan supaya jantung dapat bekerja.
Seluruh penyebab henti jantung akan dinilai untuk dikasih tindakan medis yang tepat, ujar Ivan yang berpraktik di Primaya Hospital Bekasi Timur.
Untuk pasien dengan riwayat penyakit jantung, diharapkan pasien tak menjalankan aktivitas atau olahraga berat supaya terhindar dari henti jantung, sambungnya.
Pencegahan Henti Jantung
Ivan menjelaskan, ada dua kategori pasien dalam menjalankan pencegahan henti jantung. Kelompok pertama, pasien yang tak mempunyai gejala penyakit apa saja, namun orang tersebut berusia lebih dari 40 tahun dan mempunyai faktor risiko.
Seperti tensi tinggi, punya riwayat penyakit jantung dan kebiasaan mengisap rokok dan meminum alkohol. Untuk seseorang dengan kategori tersebut, sebaiknya dijalankan medical check up secara rutin dan menjalankan pola hidup sehat.
Kelompok kedua, tindakan preventif pada pasien yang sudah mempunyai penyakit sebelumnya, seperti riwayat penyakit jantung, stroke, gula, dan sebagainya. Pasien dalam kategori ini wajib menjalankan pengobatan secara disiplin layak dengan rekomendasi dokter.
Tetap Konsultasi
Di tengah pandemi COVID-19, pasien tetap wajib menjalankan konsultasi dengan dokter, lebih-lebih untuk penyakit yang memang wajib seketika ditangani atau diobati.
Sekarang ini, dapat juga pasien berkonsultasi online menggunakan telemedicine. Intinya, pasien wajib meniru rekomendasi dokter dan rutin meminum obat, tambah Ivan.
Agar tetap sehat, Ivan memberi anjuran, lakukan pola hidup dengan mengurangi makanan yang mengandung kolesterol dan rutin berolahraga minimum 40 menit untuk membakar gula dan lemak.
Hindari mengisap rokok, meminum alkohol, dan makan makanan tinggi gula. Lakukan pola tidur yang cukup minimal 8 jam dalam sehari, tandasnya.
Demikianlah Artikel Jantung Bisa Berhenti Tanpa Adanya Penyakit Jantung
Sekian Jantung Bisa Berhenti Tanpa Adanya Penyakit Jantung, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Jantung Bisa Berhenti Tanpa Adanya Penyakit Jantung dan artikel ini url permalinknya adalah https://onlineberita24.blogspot.com/2020/05/jantung-bisa-berhenti-tanpa-adanya.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.