Wanita Asal Atlanta Jadi Pendonor Ginjal HIV Pertama di Dunia |
Nina Martinez datang membawa secercah asa bagi orang-orang positif HIV dengan gangguan gagal ginjal. Perempuan asal Atlanta itu berhasil menjadi pendonor ginjal positif HIV pertama di dunia.
Martinez menyumbangkan satu ginjalnya untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) lainnya yang mengalami gagal ginjal. Sejak 1983 silam, perempuan 36 tahun itu tertular virus HIV melalui proses transfusi darah yang dilakoninya saat kecil.
HIV merusak sistem kekebalan dan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Meski hidup di balik nestapa HIV, semangat Martinez tetap abadi."Saya benar-benar ingin orang mempertimbangkan kembali apa artinya hidup dengan HIV," ujar Martinez dari tempat tidur di rumah sakit John Hopkins Medicine, Baltimore, Amerika Serikat, pascaoperasi sepekan lalu,
Film seri Grey's Anatomy memicu imajinasi Martinez untuk melakukan transplantasi. "Setelah teman saya mengabarkan kebutuhan ginjalnya, saya serius memikirkan hal ini," kata dia.Profesor Dorry Segev, seorang ahli bedah yang menangani operasi Martinez, memuji keberaniannya. "Operasi ini [donor ginjal Martinez] adalah sejarah dalam dunia HIV dan evolusinya," ujar Segev.
Sebagaimana diketahui, hingga 2013 lalu, AS tak mengizinkan donasi organ yang berasal dari ODHA. Segev menjadi saksi masa-masa kelam itu."Saya menyaksikan ODHA meninggal akibat gagal ginjal. Kami harus menolak setiap donor potensial, hanya karena mereka mengidap virus HIV," kenang Segev."Kami harus menunjukkan bahwa ODHA tertentu bisa cukup sehat untuk menjadi donor ginjal dan hidup hanya dengan satu ginjal," ujar Segev.
Gagal ginjal adalah gangguan kesehatan umum yang menyerang ODHA. Hidup dengan virus HIV dalam waktu lama membuat seseorang mengalami lebih banyak gejala gagal ginjal yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung."Jika Anda hidup dengan HIV, Anda hampir dua kali lebih mungkin meninggal karena menunggu donor ginjal," kata Segev.
Sebelumnya, donor ginjal hanya boleh didapat dari ODHA yang telah meninggal. John Hopkins sendiri tercatat melakukan transplantasi ginjal dari ODHA ke ODHA pertama di dunia pada 2016 lalu. Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 100 transplantasi ginjal di Amerika Serikat. Kesemuanya melibatkan ODHA yang telah meninggal.
HIV/AIDS menjadi salah satu sorotan dalam dunia kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sebanyak 36,9 juta orang di dunia hidup dengan HIV. Sebanyak 940 ribu di antaranya dinyatakan meninggal akibat penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual itu.Pada 2017, ditemukan sebanyak 1,8 juta kasus HIV/AIDS baru di dunia. Di Indonesia, sebanyak rata-rata 150 ribu kasus baru ditemukan setiap tahunnya.
Martinez menyumbangkan satu ginjalnya untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) lainnya yang mengalami gagal ginjal. Sejak 1983 silam, perempuan 36 tahun itu tertular virus HIV melalui proses transfusi darah yang dilakoninya saat kecil.
HIV merusak sistem kekebalan dan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Meski hidup di balik nestapa HIV, semangat Martinez tetap abadi."Saya benar-benar ingin orang mempertimbangkan kembali apa artinya hidup dengan HIV," ujar Martinez dari tempat tidur di rumah sakit John Hopkins Medicine, Baltimore, Amerika Serikat, pascaoperasi sepekan lalu,
Film seri Grey's Anatomy memicu imajinasi Martinez untuk melakukan transplantasi. "Setelah teman saya mengabarkan kebutuhan ginjalnya, saya serius memikirkan hal ini," kata dia.Profesor Dorry Segev, seorang ahli bedah yang menangani operasi Martinez, memuji keberaniannya. "Operasi ini [donor ginjal Martinez] adalah sejarah dalam dunia HIV dan evolusinya," ujar Segev.
Sebagaimana diketahui, hingga 2013 lalu, AS tak mengizinkan donasi organ yang berasal dari ODHA. Segev menjadi saksi masa-masa kelam itu."Saya menyaksikan ODHA meninggal akibat gagal ginjal. Kami harus menolak setiap donor potensial, hanya karena mereka mengidap virus HIV," kenang Segev."Kami harus menunjukkan bahwa ODHA tertentu bisa cukup sehat untuk menjadi donor ginjal dan hidup hanya dengan satu ginjal," ujar Segev.
Gagal ginjal adalah gangguan kesehatan umum yang menyerang ODHA. Hidup dengan virus HIV dalam waktu lama membuat seseorang mengalami lebih banyak gejala gagal ginjal yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung."Jika Anda hidup dengan HIV, Anda hampir dua kali lebih mungkin meninggal karena menunggu donor ginjal," kata Segev.
Sebelumnya, donor ginjal hanya boleh didapat dari ODHA yang telah meninggal. John Hopkins sendiri tercatat melakukan transplantasi ginjal dari ODHA ke ODHA pertama di dunia pada 2016 lalu. Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 100 transplantasi ginjal di Amerika Serikat. Kesemuanya melibatkan ODHA yang telah meninggal.
HIV/AIDS menjadi salah satu sorotan dalam dunia kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sebanyak 36,9 juta orang di dunia hidup dengan HIV. Sebanyak 940 ribu di antaranya dinyatakan meninggal akibat penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual itu.Pada 2017, ditemukan sebanyak 1,8 juta kasus HIV/AIDS baru di dunia. Di Indonesia, sebanyak rata-rata 150 ribu kasus baru ditemukan setiap tahunnya.
Demikianlah Artikel Wanita Asal Atlanta Jadi Pendonor Ginjal HIV Pertama di Dunia
Sekian Wanita Asal Atlanta Jadi Pendonor Ginjal HIV Pertama di Dunia, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Wanita Asal Atlanta Jadi Pendonor Ginjal HIV Pertama di Dunia dan artikel ini url permalinknya adalah https://onlineberita24.blogspot.com/2019/04/wanita-asal-atlanta-jadi-pendonor.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.