Kisah Dokter Anak Penjual Opak Yang Mengispirasi
Menjadi seorang dokter yaitu cita-cita banyak insan. Tapi tak seluruh orang bisa mengapainya sebab tak gampang.
Sebab, telah menjadi rahasia umum dibutuhkan tarif yang tak sedikit untuk mencapai pendidikan menjadi seorang dokter. Selain itu tak gampang pula menjalani studi sebagai calon dokter.
Tapi hal itu tak menjadi penghalang bagi Wulan Dwi Sakinah, buah hati dari keluarga miskin penjual opak. Ia sukses menamatkan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Sekarang ia masih berjuang menjadi garda depan pandemi Covid-19.
Berkeinginan tahu kisah pengorbanan Wulan Dwi Sakinah, buah hati penjual opak yang sukses menjadi seorang dokter? Berikut ulasannya.
Cita-Cita Berkeinginan Kuliah
Wulan mengaku sangat mau bisa melanjutkan pendidikan hingga kuliah. Tapi ketika itu kedua bapak dan ibunya masih ragu memperhatikan keadaan ekonomi keluarga, lalu memintanya untuk mencari beasiswa.
Ia mencoba peruntungan di sebagian kampus ternama. Tidak mengira ia walhasil bisa diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Untuk biayanya ya cari sendiri. Akhirnya saya mencari beasiswa, mendaftar ke sebagian universitas juga. Tepat mendapatkan pengumuman seketika nangis. Tidak mengira bisa diterima di UNPAD, ujar Wulan dalam saluran YouTube Susilo Bambang Yudhoyono.
Kedua Dan Pernah Berkecil Tapi
Munawaroh dan Bandi Subandi sempat berkecil hati. Kala itu, tahun 2010 si kecilnya wajib berkompetisi dengan 10.000 orang. Keduanya masih takut dengan tarif besar yang wajib dipersiapkan.
Tapi, Wulan terus meyakinkan kedua bapak dan ibunya dan berupaya keras, bahwa dirinya kapabel. Prestasinya di masa SMA benar-benar membawa kesempatan besar. Tanpa ragu dan malu walaupun berasal dari keluarga miskin, ia bisa menggambarkan pada banyak orang.
Beasiswa Berprestasi
Wulan mencoba mendaftar beasiswa di pelbagai kampus demi menggapai cita-citanya. Ia kemauannya sebagai dokter terkabul lewat beasiswa BIDIKMISI. Ia mengaku mendapatkan tunjangan pendidikan dan uang saku tiap-tiap bulannya dari pemerintah
Beasiswa pendidikan yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa tak kapabel secara ekonomi. Serta mempunyai potensi akademik yang baik, untuk mencapai perguruan tinggi pada program studi unggulan hingga lulus pas waktu.
Lulus dalam Waktu Cuma
Prestasi Wulan tak perlu diragukan lagi. Pengorbanan dalam waktu tujuh semester, ia sukses menuntaskan studi kedokterannya. Dirinya lulus dengan IPK 3,59.
Bukan hal gampang bisa menuntaskan pendidikan di bidang yang sulit hal yang demikian. Hingga Wulan seperti itu menginspirasi. Bantu ketika ini, ia masih aktif membantu Fakultas Kedokteran UNPAD, serta menjadi dokter di RSUD Kelas B Majalaya.
Pernah jadi Guru
Selama masa kuliah, Wulan juga pernah menjadi guru pengganti di sebuah sekolah di desanya. Ia membantu mengajar di MI Gunungcupu, Dusun Sirnagalih, Kecamatan Sidangkasih, Ciamis, Jawa Barat. Sebuah sekolah swasta kecil milik Yayasan Islam Ash-Shohih.
Demikianlah Artikel Kisah Dokter Anak Penjual Opak Yang Mengispirasi
Sekian Kisah Dokter Anak Penjual Opak Yang Mengispirasi, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Kisah Dokter Anak Penjual Opak Yang Mengispirasi dan artikel ini url permalinknya adalah https://onlineberita24.blogspot.com/2020/05/kisah-dokter-anak-penjual-opak-yang.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.